Jalan Layang-Layang

Meningkatkan interaksi sosial

Biasanya saat anak main layangan, mereka akan membentuk kelompok. Saat anak-anak berkumpul di tempat terbuka untuk menerbangkan layangan, mereka sering kali bertemu dengan teman baru.

Bermain layangan di ruang terbuka juga dapat menciptakan rasa keakraban dan mendorong anak untuk lebih aktif dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Hal ini tentu dapat membantu meningkatkan interaksi sosial serta perkembangan sosial anak.

Siapa sangka permainan tradisional yang mungkin terlihat sederhana seperti bermain layang-layang ternyata dapat memberikan manfaat untuk anak? Beberapa orangtua mungkin belum menyadari ada banyak manfaat bermain layang-layang yang bisa diperoleh. Lantas, apa saja manfaat bermain layang-layang untuk anak? Ketahui jawabannya melalui ulasan di bawah ini.

Meningkatkan kesehatan mental

Melansir Youth First, menghabiskan waktu untuk bermain di luar ruangan, termasuk saat main layangan, dapat menurunkan tingkatan stres pada anak.

Hal ini karena paparan sinar matahari dapat meningkatkan kadar hormon serotonin, yang membantu mengatur suasana hati dan mengurangi gejala kecemasan dan depresi.

Selain itu, bermain layangan merupakan kegiatan rekreasi yang menenangkan, yang dapat menjadi media anak untuk melepas lelah dan stres.

Meningkatkan fokus anak

Siapa sangka, permainan layang-layang juga dapat memberi manfaat untuk meningkatkan fokus anak.

Saat anak bermain layangan, mereka harus fokus untuk mempertahankan layangan tetap terbang tinggi.

Anak pun harus fokus memantau kondisi angin dan posisi layangan di udara serta mengantisipasi perubahan angin yang terjadi tiba-tiba.

Menjaga Kesehatan Fisik

Tentu saja, menerbangkan layang-layang tidak hanya baik untuk kesehatan kognitif, tetapi juga baik untuk kesehatan fisik!

Dilansir dari Helpful Professor, anak-anak di atas enam tahun membutuhkan satu jam dalam sehari untuk latihan fisik.

Menerbangkan layang-layang membutuhkan banyak lari. Ini juga biasanya melibatkan melompat-lompat sambil berteriak, tertawa, dan bersenang-senang!

Latihan fisik tidak harus kerja keras. Bermain layang-layang memberi anak-anak kesempatan besar untuk melepaskan tenaga dan mendapatkan latihan yang diperlukan untuk menjaga kesehatannya sendiri.

Melatih Kepercayaan Diri

Bagi anak-anak, momen saat layang-layang mereka berhasil mengudara bagaikan pencapaian luar biasa. Rasa bangga dan senang menyelimuti mereka, menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa usaha dan kerja keras mereka membuahkan hasil, mendorong mereka untuk berani menghadapi tantangan baru dalam hidup.

Di sisi lain, tak jarang pula layang-layang mereka gagal mengudara. Hal ini pun tak kalah berharga sebagai pembelajaran berharga. Anak-anak belajar bagaimana mengelola rasa kecewa dan frustrasi, serta bangkit kembali untuk mencoba lagi. Ketekunan dan pantang menyerah menjadi bekal penting dalam menghadapi berbagai rintangan di masa depan.

Meningkatkan Koordinasi Tangan dan Mata

Koordinasi tangan-mata adalah kemampuan menggunakan mata untuk memberi tahu tangan apa yang harus dilakukan. Hal ini diperlukan untuk semua jenis tugas yang berbeda. Menulis adalah contoh sederhana, termasuk menjahit, menggunakan gunting, dan bermain gitar.

Saat mengendalikan layang-layang, anak harus bisa perlahan-lahan melepaskan (dan terkadang menarik kembali) benang yang menghubungkan tangan dengan layang-layang.

Kemampuan untuk melepaskan benang secara perlahan membutuhkan koordinasi tangan-mata.

Semakin baik koordinasi tangan-mata, semakin baik anak dalam tugas-tugas kecil dasar yang membutuhkan ketangkasan yang tinggi.

Mendapat manfaat dari aktivitas di luar ruangan

Bermain layangan dapat membuat anak keluar rumah dan membuatnya bergerak. Saat mereka berlari untuk menerbangkan layangan dan menjaga layangannya tetap terbang tinggi, mereka seperti sedang berolahraga.

Melansir Healthy Children, anak yang lebih banyak bermain di luar ruangan daripada di dalam ruangan memiliki risiko yang lebih rendah mengalami obesitas.

Selain itu, bila anak bermain layangan di pagi hari, mereka bisa mendapatkan paparan sinar matahari yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi vitamin D agar tubuh anak tetap kuat dan sehat.

Mengajarkan Keterampilan Sosial

Ketika angin bertiup, kemungkinan besar anak tidak akan sendirian dalam kegiatan menerbangkan layang-layang. Oleh karena itu, interaksi dengan anak-anak lain tidak dapat dihindari.

Situasi di mana anak akan berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain meliputi:

Jika layang-layang jatuh tiba-tiba, penting untuk memberitahu orang lain bahwa sedang mengambil layang-layang yang jatuh agar tidak mengganggu mereka sejenak. Hal ini juga membantu orang lain menyadari keberadaan anak, sehingga layang-layang mereka tidak mengenainya.

Mengajak sekelompok teman keluar untuk bermain dan menerbangkan layang-layang mereka saat angin bertiup juga membantu anak mengembangkan keterampilan sosial.

Terkadang karena angin yang tidak dapat diprediksi, layang-layang dapat terjerat satu sama lain. Saat hal ini terjadi, anak perlu berbicara dengan pemilik layang-layang lain dan menggunakan keterampilan memecahkan masalah untuk melepaskan kedua layang-layang tersebut.

Dengan berbagai pengalaman seperti ini, anak belajar tentang pentingnya berkomunikasi dengan orang lain, bekerja sama dalam situasi yang tidak terduga, dan menghargai ruang pribadi orang lain saat bermain bersama.

AIRPORT CAR BACK OPERATION

The series of layang trains (SkyTrain) runs towards Terminal 3 Soekarno Hatta Airport, Tangerang, Banten, Monday (25/4/2022). After stop operating for 2 years due to the COVID-19 pandemi, PT Angkasa Pura II Soekarno Hatta Airport Branch re-operated the layang train to support 2022 Lebaran freight operations. ANTARA PHOTO/Muhammad Iqbal/aww.

The caption is automatically translated by application. Click here for the Bahasa Indonesia version.